Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu menghadirkan Nara sumber Dosen Institut Bakti Nusantara (IBN) pada Seminar Inovasi Pendidikan, dengan tema “Aplikasi Media Pembelajaran dan Desain Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Perguruan Tinggi” di aula kampus setempat, Selasa, (26/07).
Seminar yang diikuti dosen dan guru ini menghadirkan narasumber Sucipto, M.Kom., dan Pamuji Setiawan, M.T.I., keduanya Dosen Institut Bakti Nusantara (IBN), juga disiarkan melalui kanal Youtube.
Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd., saat membuka seminar mengatakan, menjadi guru atau dosen harus memiliki kesiapan diri yang sangat baik.
“Kesiapan itu menyangkut kemampuan mengelola pembelajaran, mengenali mahasiswa, dan yang terpenting guru atau dosen harus sudah selesai dengan dirinya sendiri,” ucap Dwi.
Dengan demikian, lanjut Dwi Rohmadi, maka pembelajaran yang dilakukan dosen dan mahasiswa menjadi menarik, dan berdampak kepada hasil belajar yang signifikan. Guru dan dosen harus memainkan peran sebagai fasilitator dan memerankan diri sebagai agen transfer nilai.
“Sebagai transfer nilai-nilai, guru dan dosen harus menjadi teladan dalam segala hal. Inilah yang kami maksud pentingnya guru atau dosen itu “selesai dengan dirinya sendiri”,” imbuhnya.
Dwi Rohmadi melanjutkan, diera kini modus pembelajaran mengarah kepada dominasi pembelajaran digital. Tantangan ke depan akan semakin masif, terkait dengan kemajuan teknologi dan budaya belajar siswa atau mahasiswa.
“Oleh karena itu guru dan dosen juga harus siap dengan membekali diri berbagai kemampuan pemanfaatan perangkat digital untuk menunjang pembelajaran,” ucapnya.
Sementara itu Pamuji Setiawan, M.T.I., menguraikan pentingnya dosen memiliki kemampuan mengembangkan bahan ajar. Dosen hendaknya cerdas dalam interaksi pembelajaran, mengelola kelas, memahami karakteristik isi pesan yang ingin disampaikan dan yang juga penting adalah sikap profesional.
“Artinya, dosen harus mampu menguasai kelas, dalam arti mengelola kelas untuk pembelajaran,” tuturnya.
Pamuji banyak mengupas tentang alur penyusunan bahan ajar dan penggunaan media interaktir. Para peserta juga dibimbing dalam membuat contoh video pembelajaran.
Sucipto, M.Kom., selaku narasumber kedua mengatakan, media pembelajaran digital memiliki kelebihan yakni praktis dan tersimpan dengan baik. Dalam pemanfaatan media pembelajaran digital, menurut Sucipto, harus disesuaikan dengan disain pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
“Dosen harus memahami karakteristik tujuan pembelajaran dan membuat rencana pembelajaran dengan memanfaatkan media digital,” ujarnya.
sumber: https://sumaterapost.co/dosen-institut-bakti-nusantara-ibn-menjadi-narasumber-seminar/